STATIC ROUTING DAN DYNAMIC ROUTING
Assalamu’alaikum…
kali ini saya akan berbagi langkah langkah dan pengertian static dan dynamic route
A. Static Routing
1. Pengertian static routing
Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
1. Pengertian static routing
Static routing adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
2. Ciri-ciri static routing
a) jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
b) pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
c) biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
d) Rute tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
a) jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
b) pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
c) biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
d) Rute tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
3. Cara kerja static routing
a) Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
c) Admin Jaringan menggunakan
perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
a) Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
b) Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
c) Admin Jaringan menggunakan
perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
4. Parameter yang ada pada routing
a) Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
b) Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
c) Pref. Source adalah alamat tujuan
paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
d) Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
a) Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
b) Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
c) Pref. Source adalah alamat tujuan
paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
d) Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router
5. Keuntungan routing static
a) Meringankan kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b) Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
c) Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya
d) Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e) Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f) Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
a) Meringankan kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b) Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
c) Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya
d) Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e) Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f) Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
6. Kerugian routing static
a) Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
b) Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
c) Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
d) Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e) Selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f) Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual.
g) Konfigurasi static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
h) Jumlah gateway terbatas
a) Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
b) Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
c) Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
d) Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e) Selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f) Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual.
g) Konfigurasi static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
h) Jumlah gateway terbatas
B. Dynamic Routing
1. Pengertian routing dinamik
Routing dinamik adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router- router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
1. Pengertian routing dinamik
Routing dinamik adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router- router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Dynamic router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
2. Ciri-Ciri routing dinamik
a) Router berbagi informasi routing secara otomatis
b) Jumlah gateway sangat banyak.
c) Routing tabel dibuat secara dinamik.
d) Membutuhkan protokol routing
seperti RIP atau OSPF
a) Router berbagi informasi routing secara otomatis
b) Jumlah gateway sangat banyak.
c) Routing tabel dibuat secara dinamik.
d) Membutuhkan protokol routing
seperti RIP atau OSPF
3. Macam-macam routing dinamik
a) RIP (Routing Information Protocol)
b)IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
c) OSPF (Open Shortest Path First)
d) EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
e) BGP (Border Gateway Protokol)
a) RIP (Routing Information Protocol)
b)IGRP (Internal Gateway Routing Protokol)
c) OSPF (Open Shortest Path First)
d) EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
e) BGP (Border Gateway Protokol)
4. Kelebihan routing dinamik
a) hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
b) Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
c) Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang
berkaitan.
a) hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
b) Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
c) Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang
berkaitan.
5. Kekurangan routing dinamik
a) beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
b) kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada.
a) beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
b) kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi
harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada.
C. Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
1. Routing statik berfungsi pada protokol IP. Sedangkan routing dinamik Berfungsi pada inter-routing protocol.
2. Pada routing statik, router tidak dapat membagi informasi routing. Sedangkan pada routing dinamik, router membagi informasi routing secara otomatis.
3. Routing tabel di routing statik dibuat dan dihapus secara manual. Sedangkan pada routing dinamik, routing tabel dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router.
4. Routing statik tidak menggunakan routing protocol. Sedangkan pada routing dinamik, terdapat routing
protocol, seperti RIP atau OSPF.
5. Routing statik, Microsoft mendukung multihomed system seperti router. Sedangkan routing dinamik, Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX.
1. Routing statik berfungsi pada protokol IP. Sedangkan routing dinamik Berfungsi pada inter-routing protocol.
2. Pada routing statik, router tidak dapat membagi informasi routing. Sedangkan pada routing dinamik, router membagi informasi routing secara otomatis.
3. Routing tabel di routing statik dibuat dan dihapus secara manual. Sedangkan pada routing dinamik, routing tabel dibuat dan dihapus secara dinamis oleh router.
4. Routing statik tidak menggunakan routing protocol. Sedangkan pada routing dinamik, terdapat routing
protocol, seperti RIP atau OSPF.
5. Routing statik, Microsoft mendukung multihomed system seperti router. Sedangkan routing dinamik, Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX.
Sekian dulu dari saya. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum…
Tidak ada komentar